Poster stop kekerasan terhadap anak. |
Oleh : Leni ariyana
Anak adalah rezeki yang luar biasa yang dianugerahkan Allah swt, yg memberikan warna bagi sebuah keluarga, dan anak adalah amanah dari Allah swt. Anak jugalah yang menentukan orang tuanya akan masuk surga atau neraka selain amal perbuatannya, sangatlah miris bila melihat seorang ibu menganiaya anak kandungnya, hilangnya rasa kasih sayang, hilangny rasa iba, serta hilangnya ketakwaan.
Dilangsir dari Sindo news. com, Minggu, 26 Februari 2023, 21.13. WIB.
Merangin- polisi kini menahan winda (34) setelah tega menganiaya anak kandungnya yang masih berusia 7 tahun hingga tewas, kini polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku.
Winda tega menganiaya anak kandungnya hingga tewas hanya gara-gara persoalan sepele yakni korban yang tak ingin menuruti perintah pelaku untuk mengisi air dalam ember.
Akibatnya pelaku kalap dan memukul korban dengan gagang sapu, menendang hingga membenturkan kepala kelantai rumah, disungai mas, kelurahan pasar atas bangko, kecamatan Bangko, kabupaten Merangin, Propinsi Jambi, jumat (24/2/2023) sekira pukul 22.30 WIB.
Atas perbuatan pelaku, pelisi akan melakukan pengecekan kejiwaan maupun memburu suami siri pelaku, yang saat ini telah kabur membawa anak pelaku yang masih berumur 10 tahun.
Terungkapnya kasus penganiayaan terhadap anak kandung itu diketahui dari informasi pihak iGD RSUD Kolonel Abun Jani Merangin yang curiga terhadap ibu korban yaitu Winda (34) yang ingin membawa pulang langsung anaknya itu sedangkan kondisi sang anak sudah sangat kritis.
Sangat miris ketika mendengar seorang ibu menganiaya anak kandungnya, yang seharusnya ibu adalah sosok yang sangat nyaman bagi seorang anak untuk mereka bersandar, pelukan seorang ibu adalah tempat yang sangat menenangkan dikala seorang anak sedang mengalami masalah pada hidupnya, namun sayang seribu sayang ditangan ibulah nyawa seorang anak kandung melayang.
Yang lebih miris adalah hanya karena masalah sepele yang menyebabkan nyawa sang anak melayang, ini bukti hilangnya rasa kasih sayang, rasa iba kepada anak, yang harusnya kita bersyukur atas rezeki yang luar biasa yang diberikan Allah swt kepada kita seorang ibu, namun tak heran apabila ini semua ia lakukan, minimnya iman yang menyebabkan hilangnya ketakwaan, apa penyabab hilangnya ketakwaan dan kemerosotan iman, masyarakat dijauhkan dari agama hingga kurangnya pengetahuan kepada agama hingga tidak berfikir panjang dalam bertindak, hilangnya ketakwaan bagi seorang muslim hingga tidak ada kesadaran bahwa semua perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak.
Namun wajar bila masyarakat sekarang mengalami kemerosotan iman, diera kapitalisme sekuler saat ini dimana masyarakatnya dipaksa untuk menjauh dari agama hingga hilangnya ketakwaan bagi masyarakat, bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban yaitu hisab diakrirat kelak.
Dan hukum yang sekarang diterapkan tidak membuahkan solusi yang tepat, bukti bobroknya sistem yang diterapkan hingga menimbulkan banyaknya kasus-kasus penganiayaan hingga hilangnya nyawa.
Berbeda bila hukum islam diterapkan, Negara memberikan hukuman yang setimpal yang membuat pelaku jera akan tindakan penganiayaan yang ia lakukan, yaitu takzir, yaitu hukuman yang diterapkan oleh kholifah.
Dan hukuman bagi pembunuhan ataupun kekerasan tubuh adalah khisos yaitu hukuman balasan yang seimbang bagi pelakunya.
Oleh karena itu hanya islamlah yang menerapkan hukuman yang setimpal bagi pelaku-pelaku kriminal, hingga membuahkan solusi yang tepat bagi semua problematika umat, marilah kembali kapada islam kaffah dan hempaskan sistem kufur yaitu kapitalisme sekuler. Wallahu a'lam bisowab.