Bendungan Meninting Jebol Karena Gagal Konstruksi? ini Penjelasan Kepala Balai Wilayah Sungai dan Tim PPS Kejati NTB

0

 


NEWSPORTAL, NTB - Tim Pendamping Pengamanan Pembangunan Stratrgis (PPS) dari Kejaksaan Tinggi NTB diantaranya Munif, Dedi Diliyanto dan tim PPS lainnya, bersama dengan Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Dr. Ir. Hendra Ahyadi, ST, Kepala Satker SNVT Bendungan, Komite Keamanan Bendungan Bidang SDA Kementerian PUPR, Direktorat Bendungan Bidang SDA Kementerian PUPR, PPK Meninting, Kontraktor Pelaksana Bendungan Meninting, Manajemen Konstruksi Pekerjaan Bendungan meninting dan sejumlah awak media melakukan pengecekan secara langsung ke lokasi Bendungan Meninting yang beberapa hari lalu kabarkan mengalami luapan air yang melebihi kapasitas penahan Bendungan, Senin, 20 Juni 2022.


Hasil dari pemeriksaan dan pengamatan dilokasi, penyebab luapan air di bendungan Meninting tersebut diantaranya, sebelum melaksanakan pekerjaan, pihak BWS NT.1 selalu berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mendapatkan data dan perkiraan cuaca.


Kemudian, dari hasil data BMKG, pada tanggal 17 Juni 2022 diperkirakan turun hujan ringan di Lombok Barat, atas dasar data tersebut pekerjaan tetap dilaksanakan dan berjalan normal.



Selanjutnya, sekira pukul 13.00 WITA, debit air di Sungai Meninting perlahan naik dan peningkatan terus terjadi walaupun di area kerja bendungan tidak terjadi hujan.


Melihat kondisi muka air di genangan temporary cofferdam semakin meninggi, petugas K-3, Direksi dan Pengawas Pekerjaan menginstruksikan untuk menghentikan sementara pekerjaan.


Selanjutnya, sekira pukul 15.35 WITA, air terus naik dan mulai melimpas melalui temporary Cofferdam. Debit yang sesuai dengan pengukuran air di hilir (AWLR Blencong dan Bendung Penimbung) masing-masing 317 m³/dt dan 311 m³/dt atau setara dengan debit kala ulang Q25 atau sebesar 274 m³/dt dan sekitar pukul 16.30 WITA air mulai surut.



Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi NTB, Efrien Saputera mengatakan, seperti yang diberitakan sebelumnya, Bendungan Meninting jebol dikarenakan gagal konstruksi, pada kesempatan ini Kepala Balai Wilayah Sungai NTB didampingi Tim PPS dari Kejaksaan Tinggi NTB tidak ada kesalahan prosedur dalam pekerjaan dan tidak benar jika dikatakan dalam pekerjaan tersebut gagal konstruksi. Pasalnya, kondisi Cofferdam saat itu main Cofferdam dan galian pondasi tubuh bendungan belum ada timbunan maindam.


Dikatakan Efrien, adapun dampak dari banjir yang terjadi kemarin tersebut adalah tidak ada korban jiwa akan tetapi ada beberapa alat berat di lokasi pekerjaan terendam air yaitu excavator 1 unit, vibro roller 1 unit, dump truck 1 unit.


Kemudian, pada pengaliran di sepanjang Sungai Meninting hingga Muara tidak ditemukan terjadinya luapan yang berdampak merugikan kepada masyarakat sekitar.



Akibat hujan di hulu Bendungan dengan atau tanpa melimpasnya air di temporary Cofferdam tidak memberikan dampak yang signifikan.


Dengan adanya pernyataan ini, kata Efrien, menepis pemberitaan sebelumnya yang mengatakan sebagai berikut, Banjir disebabkan adanya pembangunan Bendungan Meninting, Banjir disebabkan jebolnya Bendungan Meninting, Akibat banjir tersebut, terdapat korban jiwa, Banjir akan menyebabkan kota Mataram tergenang oleh air yang berada dibawah lokasi bendungan.


"Bahwa sebelum dilakukan pekerjaan pembangunan Bendungan Meninting telah dilakukan early warning dan early detection oleh Tim PPS Kejaksaan Tinggi NTB sebagai bentuk upaya preventif guna mendukung Program Pembangunan Proyek Strategis Pemerintah sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya. (Nja)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top