NEWSPORTAL.id, MUAROJAMBI - Setelah diberitakan mengenai tidak ada diterapkannya Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) oleh cv citra dwi pratama sebagai rekanan pada pengerjaan rehab kantor bupati Muarojambi senilai Rp. 4,9 milyar.
Akhirnya Nana dari pihak kontraktor memberikan tanggapan terkait permasalahan tersebut. Ia beranggapan pihaknya sudah bekerja dengan benar. Sedangkan terkait apa alasan pihaknya tidak melengkapi safety pada pekerjanya, ia mengatakan karena waktu itu masih dalam proses persiapan.
"Kita kan baru mulai kerja hari senin (23/7) sampai rabu (24/7), jadi masa itu pekerja baru sebatas persiapan saja, belum melakukan pekerjaan yang tegitu berat, jadi belum kita suruh menggunakan K3," sangganya ketika ia menghubungi via telpon.
Lanjutkannya, sedangkan hari keempat bekerja Kamis (25/7), para pekerja sudah ia lengkapi dengan safety K3 itu. "Sekarang untuk K3 untuk pekerja sudah kita suruh gunakan," jelasnya.
Akan tetapi keterangan yang diberika kontraktor cv citra dwi pratama ini, sepertinya sangat berbanding terbalik dengan hasil pantaun yang ditemukan dilapangan beberapa hari ketika dimulai pengerjaan tersebut. Dimana pada hari pertama dan ketiga itu para pekerja itu sudah mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan berat seperti mulai melakukan penghancuran beton menggunakan bor penghancur, baik pada tiang ataupun lantai kemudian menghacurkan dan menggali ulang menggunakan cangkul di beberapa saluran drainase di depan ruangan-ruangan bidang-bidang yang ada di area sekretariat perkantoran Bupati Muarojambi.
Dan pantauan Kamis (25/7) ini meskipun sudah disediakan keamanan untuk pekerja, tidak seluruhnya pekerja menggunakan pengaman bekerja itu, terlihat ada yang hanya menggunakan rompi, sepatu tapi tidak mengenakan helmet dan sarung tangan akan tetapi ada juga yang memakai helmet, rombi, sepatu tetapi tidak menggunakn sarung tangan dan masker. pungkasnya.(zan)
