NEWSPORTAL.id, MUAROJAMBI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muarojambi menggelar rapat paripurna, Selasa (29/7). Rapat paripurna ini di laksanakan dalam rangka pengambilan keputusan terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2019.
Selain itu, dalam rapat ini juga turut mengagendakan penandatanganan berita acara persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2019.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Muarojambi, Masnah Busyro, Ketua DPRD Muarojambi, Salma Mahir, Wakil Ketua DPRD , Amirudin dan Eddison. Selain itu juga anggota DPRD Muarojambi, OPD, serta unsur forkompimda di lingkup pemerintahan Kabupaten Muarojambi.
Fraksi Partai Demokrat melalui juru bicaranya Ramli B menyebutkan bahwa berdarkan pembahasan yang telah di lakukan. Fraksi Partai Demokrat menyetujui terhadap Perubahan APBD tahun anggaran 2019 menjadi Ranperda.
"Kami fraksi partai demokrat menyetujui ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2019 menjadi Perda APBD tahun 2019 dengan beberapa catatan,"ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Ramli pihaknya memberikan catatan diantaranya pengusulan untuk membuat peraturan daerah yang dapat meningkatkan sumber Pendapatan Daerah di Kabupaten Muarojambi.
"sumber pendapat daerah perlu digali dan di tingkatkan dengan membuat perda yang tujuannya untuk mempercepat peningkatan PAD di Kabupaten Muarojambi,"ungkapnya.
Hal lain yang menjadi catatan fraksi demokrat berkaitan dengan pembangunan yang ada di Kabupaten Muarojambi. Selain itu juga turut di singgung mengenai perizinan pembangunan di Kabupaten Muarojambi.
"program pembangunan yang akan datang di harapkan harus bersifat merata, sehingga aspirasi masyarakat dapat benar-benar di jalankan. Apalagi program yang berkaitan dengan masyarakat, SKPD untuk dapat menjalankan secara maksimal anggaran belanja langsung. Sehingga di harapkan tidak ada silpa yang besar pada akhir tahun nantinya,"jelasnya.
"Bukan tidak mungkin nantinya itu banjir. Kami mengingatkan kepada Ibu bupati. Kalo di timbun seperti sekarang ini bukan tidak mungkin kalo musim hujan ibu bupati tidak bisa masuk ke perkantoran. Kekhwatiran kami di situ,"sebutnya.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini Ramli juga mempertanyakan persoalan pasar sengeti yang sampai saat ini tidak terealisasi. Ia mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini, Ibu kota Kabupaten Muarojambi dalam hal ini Sengeti yang telah di ketahui masyarakat sampai dengan saat ini belum memiliki pasar tradisional.
"Pasar sengeti tidak ada realisasinya, apa penyebabnya? ini yang menjadi catatan dan ini sudah tau semua. mana wajah ibu kota itu? kami berharap kepemimpinan ibu bupati sekarang bisa terealisasi,"pungkasnya. (zan)