TSM8TUrpBUM8TfrlBSApGfO6TY==
Light Dark
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Hutan Hujan Tropis Terakhir di Muka Bumi

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Hutan Hujan Tropis Terakhir di Muka Bumi

Daftar Isi
×
Apa itu Hutan Hujan Tropis ? Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ( TNBT ) merupakan hutan hujan tropis yang terletak  di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di Provinsi Riau serta Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung di Provinsi Jambi. Luas keseluruhan Taman Nasional Bukit Tigapuluh ini awalnya adalah 127.698 hektar.

Pada saat sekarang ini dimana perkembangan penduduk di Indonesia berkembang pesat, berdampak langsung bagi hutan-hutan yang ada di Indonesia khususnya sumatra dengan terjadinya pembukaan lahan besar – besaran untuk kepentingan pengembangan wilayah dan usaha dibidang pertanian dan perkebunan.

Khusus untuk Taman Nasional Bukit Tigapuluh ( TNBT ) wilayah Jambi di Kabupaten Tebo sendiri jarak dari lokasi Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sendiri begitu dekat degan beberapa Desa yang ada di Kabupaten Tebo, sehingga masyarakat sekitar hutan sering membuka lahan untuk di jadikan areal pertanian dan perkebunan yang berdampak pada “dirusaknya” tanaman warga akibat gajah liar,yang sebenarnya tempat para penduduk bertani / berladang tersebut merupakan rotasi perjalanan bagi para gajah liar Sumatra. Di tambah pengetahuan yang minim dari masyarakat sekitar hutan  mengenain fungsi hutan dan para satwa yang dilindungi agar di jaga dan dilindungi.

Seyogianya Pemkab Tebo melalui Dinas Kehutananya wajib mesosialisasikan kemasyarakat sekitar hutan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan menjaga satwa liar di dalamnya dengan aksi nyata dan berkelanjutan agar hutan yang ada di Kabupaten Tebo khusunya Taman Nasional Bukit Tiga Puluh bisa lestari dan menjadi rumah bagi para hewan yang spesisnya mulai berkurang atau mungkin hampir punah, juga menjadi filter bagi polusi udara dan membantu mendinginkan suhu udara dari pemanasan global.

Haruskah anak cucu kita nanti melihat Harimau Sumatra, Gajah, Tapir dan hewan lain melalui film? Karna hutan kita sudah musnah? Dan jangan jadikan Hutan & Hewan yang ada didalamnya yang kita miliiki sekarnang ini hanya menjadi dongeng pengantar anak – anak kita sebelum mereka tidur.

Mari kita jaga bersama hutan kita.

 Penulis : Boy Nasution

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads